Sungguh mukjizat gw masih hidup sampai hari ini.Lima tahun yg lalu aku pikir aku akan mati bunuh diri.Tapi tk perlu minum racun ataupun gantung leher pun aku bisa saja mati.Aku bisa mati oleh satu hal yg sangat memalukan:RASA CINTA!.Haah!!kalian boleh tertawa.Tapi itu benar-benar terjadi, dia begitu baiknya,sangat bisa diandalkan,aku dan dia saling menyayangi, tidak hanya dalam tawa, tapi jg dalam duka.Tapi takdir berkata lain, dia bukan untukku,sangat menyakitkan.
Masih tergambar jelas di benakku,satu hari di hari itu.Dimana kami terakhir bertemu, hanya untuk mengucapkan kata perpisahan. Dia akan pergi untuk kebahagia'an orang lain dan keluarganya.Aku menangis, dan dia pun menangis. Mengapa harus bertemu jika harus berpisah???!!Dia menyuruhku mencari pengganti yg lebih baik darinya, tak terkatakan bagaimana perasa'anku mendengarkan dia mengucap;'AKU AKAN MENIKAH TAPI TIDAK DENGANMU,MA'AFKAN AKU,TAPI AKU AKAN TETAP MENCINTAIMU, CAH AYU...SAMPAI KAPANPUN KAU YG TERBAIK DALAM PERJALANAN HIDUPKU,MA'AFKAN AKU KARENA TELAH MENYAKITIMU,AKU HARAP HIDUPMU KE DEPAN AKAN BAIK-BAIK SAJA, MESKIPUN TANPA AKU'. Duniaku pun runtuh,jatuh sejatuh jatuhnya.Sungguh ajaib aku masih bernafas hingga sa'at ini.Akupun hanya sekedar hidup,emosi ku telah sirna,tertawa hanya untuk menutupi rasa kecewa yg teramat sangat.Kesedihanku telah melampaui BATAS AIR MATA.Benar benar KEAJAIBAN YG TIDAK AJAIB!!.
Lima tahun pun berlalu, jalan yg ku lalui masih sama,aku pun masih sama.Masih terluka,masih trauma,masih terisak dalam mimpi dan sadarku. Bukan dia yg salah ,bukan aku yg salah,bukan orang lain yg salah,Hanya kisah kami yg tk berujung bahagia.Hingga sa'at ini masih terrekam dengan begitu nyatanya, dia melangkah pergi, membelakangiku,aku hanya bisa menatap punggungnya, jauh...jauh...jauh..semakin jauh ..dan akhirnya menghilang, meninggalkanku bersama sejuta kenangan.Tak kuasa dia mengucapkan selamat tinggal,dan aku pun tak kuasa mengucapkan selamat jalan.DIsebuah persimpangan jalan, disebuah kota kecil,kisah kami pun berakhir.
Rabu, 06 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Kau masih mengingat kisah kita...
Oh, mengapa dulu aku meninggalkanmu yang masih tetap setia mengenangku hingga kini.
(loh... aku mau nulis email ke si dia. kok malah nongol di blog ini toh.??! ntar yang punya blog jadi kege-eran lagi)
andai oragn itu mengatakan seperti yg anda katakan, aku pasti menangis, seperti saat ak menuliskan ini
Posting Komentar